Minggu, 30 Mei 2010

Pola proteksi Distance

Agar gangguan sepanjang SUTT dapat ditripkan dengan seketika pada kedua sisi ujung saluran, maka relai jarak perlu dilengkapi fasilitas teleproteksi.

a. Pola Dasar (Basic Scheme)

Ciri-ciri Pola dasar :
 Tidak ada fasilitas sinyal PLC
 Untuk lokasi gangguan antara 80 – 100 % relai akan bekerja zone-2 yang waktunya lebih lambat (tertunda).




TZ2 = Timer zone 2
TZ3 = Timer zone 3

Gambar 1. Rangkaian logic Basic Scheme

b. Pola PUTT (Permissive Underreach Transfer Trip)

Prinsip Kerja dari pola PUTT :
 Pengiriman sinyal trip (carrier send) oleh relai jarak zone-1.
 Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan menerima sinyal. (carrier receipt).
 Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar.
 Dapat menggunakan berbeda type dan relai jarak.




CS = sinyal kirim Z2 = trip zone 2
CR = sinyal terima TZ2 = waktu trip zone 2

Gambar 2. Rangkaian logic Pola PUTT


c. Pola POTT (Permissive Overreach transfer Trip)

Prinsip Kerja dari pola POTT :
 Pengiriman sinyal trip (carrier send) oleh relai jarak zone-2.
 Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan menerima sinyal (carrier receipt).
 Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar.
 Dapat menggunakan berbeda type dan relai jarak.



CR = sinyal terima tZ2 = waktu trip zone 2
Gambar 3. Rangkaian logic Pola POTT


d. Pola Blocking (Blocking Scheme)

Prinsip Kerja dari pola Blocking :

 Pengiriman sinyal block (carrier send) oleh relai jarak zone-3 reverse.
 Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan tidak ada penerimaan sinyal block. (carrier receipt).
 Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak akan mengalami mala kerja.
 Membutuhkan sinyal PLC cukup half duplex.
 Relai jarak yang dibutuhkan merk dan typenya sejenis.




Gambar 4. Rangkaian Logic Blocking Scheme



Karakteristik Relay Jarak

Karakteristik relai jarak merupakan penerapan langsung dari prinsip dasar relai jarak, karakteristik ini biasa digambarkan didalam diagram R-X.




a. Karakteristik impedansi

Ciri-ciri nya :

 Merupakan lingkaran dengan titik pusatnya ditengah-tengah, sehingga mempunyai sifat non directional. Untuk diaplikasikan sebagai pengaman SUTT perlu ditambahkan relai directional.
 Mempunyai keterbatasan mengantisipasi gangguan tanah high resistance.
 Karakteristik impedan sensitive oleh perubahan beban, terutama untuk SUTT yang panjang sehingga jangkauan lingkaran impedansi dekat dengan daerah beban.



Gambar 1. Karakteristik Impedansi






b. Karakteristik Mho

Ciri-ciri :

 Titik pusatnya bergeser sehingga mempunyai sifat directional.
 Mempunyai keterbatasan untuk mengantisipasi gangguan tanah high resistance.
 Untuk SUTT yang panjang dipilih Zone-3 dengan karakteristik Mho lensa geser.



Gambar 2. Karakteristik Mho





c. Karakteristik Reaktance

Ciri-ciri :

 Karateristik reaktance mempunyai sifat non directional. Untuk aplikasi di SUTT perlu ditambah relai directional.
 Dengan seting jangkauan resistif cukup besar maka relai reactance dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi.






Gambar 3. Karakteristik Reaktance dengan Starting Mho


d. Karakteristik Quadrilateral

Ciri-ciri :
 Karateristik quadrilateral merupakan kombinasi dari 3 macam komponen yaitu : reactance, berarah dan resistif.
 Dengan seting jangkauan resistif cukup besar maka karakteristik relai quadrilateral dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi.
 Umumnya kecepatan relai lebih lambat dari jenis mho.







Gambar 4. Karakteristik Quadrilateral

Sabtu, 08 Mei 2010

Metode Pentanahan Titik Netral (lanjutan)

Metoda Pentanahan Titik Netral:
1. Pentanahan Titik Netral Tanpa Impedansi (Pentanahan Langsung/Solid Grounding)

Sistem pentanahan langsung adalah dimana titik netrral sistem dihubungkan langsung dengan tanah, tanpa memasukkan harga suatu impedansi.




Pada sistem ini bila terjadi gangguan phasa ke tanah akan selalu mengakibatkan terganggunya saluran (line outage), yaitu gangguan harus di isolir dengan membuka pemutus daya. Salah satu tujuan pentanahan titik netral secara langsung adalah untuk membatasi tegangan dari fasa-fasa yang tidak terganggu bila terjadi gangguan fasa ke tanah.

Keuntungan :
- Tegangan lebih pada phasa-phasa yang tidak terganggu relatif kecil
- Kerja pemutus daya untuk melokalisir lokasi gangguan dapat dipermudah, sehingga letak gangguan cepat diketahui
- Sederhana dan murah dari segi pemasangan
Kerugian :
- setiap gangguan phasa ke tanah selalu mengakibatkan terputusnya daya
- arus gangguan ke tanah besar, sehingga akan dapat membahayakan makhluk hidup didekatnya dan kerusakan peralatan listrik yang dilaluinya
 

My Twitter

Followers

Ariya Theonata Copyright © 2009 DarkfolioZ is Designed by Bie Blogger Template for Ipietoon